
Tahun baru sebentar lagi menjadi bahasan sore sana sini, baik di kalangan tetangga, keluarga sampai teman nongkrong. Banyak akun di sosial media yang sudah menaikan konten mengenai “Bentar lagi 2021, apa resolusimu?” dan akun bisnis yang sudah memasarkan produk promo sale tahun baru. Tapi apakah benar semua orang menantikan pergantian tahun?
Jawabannya belum tentu, karena ada juga orang-orang di luar sana yang justru merasa cemas dan grogi ketika pergantian tahun. Seperti yang dialami orang-orang Batak. Kira-kira apa sih yang mereka takutkan di malam pergantian tahun?
Yap! Karena ada budaya Mandok hata yang mengharuskan seseorang untuk mempersiapkan dan menyampaikan sepatah duapatah kata di keluarga besar. Mandok Hata merupakan tradisi paling berharga dan baik bagi orang batak dan sifatnya wajib. Dari tahun ke tahun pasti diadakan setiap keluarga, terutama suku Batak beragama Kristen.

Tradisi Mandok Hata itu wajib dilakukan semua anggota keluarga kecuali anak-anak atau balita yang belum ngerti atau belum paham bahasa. Mereka biasanya ikut di acara itu tapi tidak ambil bagian dalam tradisi ini Tak jarang pula, seseorang dalam keluarga yang melakukan mandok hata, mereka akan melontarkan uneg-unegnya kepada setiap anggota keluarga selama mereka menjalani kehidupan di tahun sebelumnya.
Lantas, kenapa banyak dari mereka yang merasa grogi dan takut untuk mandok hata? Jawabannya adalah banyaknya anggota keluarga yang berkumpul. Yang mana dalam tradisi ini kita ngomong mengenai diri sendiri atau keluarga kita juga. yang menyebabkan rasa malu tersendiri saat dibicarakan.
Tradisi Mandok Hata merupakan tradisi yang berasal dari nenek moyang orang Batak yang terjaga sampai sekarang, dari cerita orang tua atau tetua-tetua, mandok Hata tidak diciptakan secara sengaja kaya tradisi tortor atau semacamnya. Memang pada awalnya,zaman dulu memang sudah ada kegiatan kumpul keluarga namun masih dalam konteks yang biasa saja (tidak dianggap sebagai tradisi seperti zaman sekarang) dan tidak setenar sekarang.

Dan yang paling unik adalah di akhir acaranya, yaitu tradisi maaf-maafan, ke saudara sendiri dan orang tua atas kekurangan atau kesalahan kita di tahun ini. Dan waktu minta maaf ke orang tua bahkan sampai sungkem sungkeman sampai nangis sambil peluk-pelukan.
Mandok Hata sangat efektif dan sangat berfungsi bagi seseorang dan bahkan juga bagi keluarga itu sendiri. Karena tradisi ini bukan hanya sekedar formalitas tapi juga sebagai suatu wadah bagi keluarga kita itu untuk saling mengingatkan,memberikan masukan,dan menguatkan untuk menghadapi tahun yang baru.
Tradisi ini juga mampu mengubah cara pandang tiap orang atau keluarga ke depan untuk berperilaku atau memperlakukan anggota keluarga lain.Itu bisa dilihat dari penyampaian unek-unek dan momen maaf-maafan .
Tradisi mandok hata ini bisa sebagai refleksi diri yang mana ada banyak hal-hal baru dalam keluarga yang tersingkap melalui tradisi ini yang bahkan dulunya dianggap biasa saja dan tidak penting menjadi penting dan bahkan menyadarkan setiap anggota keluarga.